BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 24 Januari 2013

Negara dan Warga Negara


Negara dan warga negara

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada.
Ada beberapa pengertian tentang negara, yaitu George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu. Roger H. Soltau, Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. Aristoteles, Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama. Nah itu adalah beberapa pengertian tentang negara.
Unsur Negara terbagi menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur konstutif adalah negara meliputi wilayah udara, darat, perairan, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat. Unsur deklaratif adalah negara mempunyai tujuan, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara de jure maupun de facto dan ikut dalam organisasi internasional, seperti PBB.
Dalam teori terbentuknya suatu negara, terdapat dua unsur teori yaitu : Klasik dan modern. pada teori klasik terdapat 3 jenis teori yaitu teori hukum alam, ketuhanan, dan perjanjian. Dan pada teori modern terdapat 5 teori yaitu pendudukan, peleburan, penyerahan, penaikan, dan pengumuman.
Teori hukum alam adalah terbentuknya suatu negara dan hukum dengan memandang manusia sebelum adanya masyarakat yang hidup sendiri-sendiri. teradapat 3 jenis teori hukum alam yaitu masa purba yang didukung oleh Plato dan Aristoteles, masa pertengahan yang didukung oleh agustinus dan thomas aquinas, dan masa rasionalisme.
Teori ketuhanan adalah terbentuknya suatu negara karena anugerah dari Tuhan. Dan teori perjanjian adalah Manusia menghadapi kondisi alam dan timbulah kekerasan, manusia pun akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.
Teori perjanjian adalah manusia menghadapi kondisi alam dan timbulah kekerasan, manusia pun akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.
Teori pendudukan adalah terbentuknya suatu negara karena menempati suatu wilayah yang masih belum dikuasai lalu kemudian diduduki dan dikuasai.Misalnya, Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan tahun 1847.
Teori peleburan adalah terbentuknya suatu negara karena adanya sekumpulan negara-negara kecil yg menduduki suatu wilayah lalu mengadakan perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru.Misalnya terbentuknya Federasi Jerman tahun 1871.
Teori penaikan adalah Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur Sungai atau dari dasar Laut (Delta).Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga terbentuklah Negara. Misalnya wilayah negara Mesir yang terbentuk dari Delta Sungai Nil.
Teori pengumuman adalah Hal ini terjadi karena suatu daerah yang pernah menjadi daerah jajahan ditinggalkan begitu saja. Sehingga penduduk daerah tersebut bisa mengumumkan kemerdekaannya. Contahnya, Indonesia yang pernah di tinggalkan Jepang karena pada saat itu jepang dibom oleh Amerika di daerah Hiroshima dan Nagasaki.
Negara memiliki beberapa sifat. Sifat memaksa, artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarki.¢ Sifat monopoli, artinya Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat¢ Sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundang-undangan mengenai semua orange tanpa kecuali.
Setiap negara pasti mempunyai tujan dalam membangun negara. Tujuan utama negara antara lain mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lain dan mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara. Adapun tujuan negara itu bermacam-macam diantaranya perluasan kekuasaan semata, perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan lain, penyelenggaraan ketertiban hukum, penyelenggaraan kesejahteraan umum.
Unsur penting suatu Negara adalah rakyat atau warga Negara. Rakyat suatu Negara adalah semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan Negara tersebut dan tunduk pada kekuasaannya. Rakyat juga diartikan sebagai kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu rasa persatuan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Menurut Kansil , orang orang yang berada dalam wilayah suatu Negara dibedakan menjadi dua, yaitu penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah Orang-orang yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan Negara tersebut dan diperkenankan berdomisili dalam wilayah Negara itu. Penduduk terdiri menjadi dua, yaitu warga negara dan orang asing. Warga negara adalah Penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah Negara tersebut dan mengakui pemerintahannya sendiri. Orang asing adalah Penduduk yang bukan warga Negara. Sedangkan Bukan penduduk adalah Orang yang berada dalam wilayah suatu Negara untuk sementara waktu dan tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah Negara tersebut.
Asas kewarganegaraan terdiri dari dua, asas Ius Soli dan Ius Sanguinis. Ius Soli adalah Seseorang mendapatkan kewarganegaraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negra dari Negara tersebut. Sedangkan Ius Sanguinis adalah Seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu Negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun dia dilahirkan.
Hubungan warga negara dan negara adalah Tidak akan ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan unsur terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan dan memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal balik.
Dalam hubungan antara warga Negara dan Negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap Negara dan sebaliknya warga Negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara. Warga negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan membelanya. Sedangkan negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan menyejahterakan kehidupan warga negaranya. Sementara itu warga negara memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak dari negara, sedangkan negara memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan dan penjagaan nama baik dari warga negaranya.
Dapat disimpulkan bahwa hak negara merupakan kewajiban warga negara dan sebaliknya kewajiban negara merupakan hak warga negara. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, memiliki banyak kewajiban yang harus kita laksanakan untuk negara. Diantaranya yang terpenting adalah mematuhi hukum-hukum yang berlaku. Negara membuat suatu peraturan dan hukum, pasti bertujuan yang baik untuk kelangsungan hidup dan tertatanya suatu negara.
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus diperintah dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti: 1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar 2. Ikut serta membantu korban bencana 3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah¢ Dan masih banyak lagi cara untuk membela negara. Selain itu dengan melakukan kegiatan-kegiatan di atas, kita juga dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air Indonesia.

Sumber : http://www.slideshare.net/adherianto/5-negara-dan-warga-negara

Pemuda dan Sosialisasi


Pemuda dan Sosialisasi

          Membahas tentang pemuda dan sosialisasi, tentu banyak yang akan dijelaskan dan dibahas seputar keduanya. Baik penjelasan dan pengertiannya masing-masing, hubungan diantara keduanya, manfaat dan dampak dari hubungan keduanya maupun masing-masing yang dilihat dari beberapa sisi atau pandangan, ciri-ciri keduanya dan masih banyak lagi.
          Dimulai dari pemuda, Pemuda adalah golongan manusia yang masih muda, yang mulai beranjak dewasa, yang mulai meninggalkan sisi kekanak-kanakannya dan yang masih perlu dibimbing, dibina, diberi pengajaran agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang lebih baik yang dapat membawa manfaat bagi sesama dan bukan bersifat merusak nantinya. Pemuda perlu dibimbing baik dari sisi psikologis, pendidikan maupun mentalnya agar tercipta sebuah generasi yang baik, yang mampu membawa perubahan baik dalam dirinya, lingkungannya baik lingkungan sekitar maupun seluruhnya.
          Proses tersebut dapat diperoleh mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan sekitar atau masyarakat sekitar, teman sepergaulan, media massa, media jejaring sosial, dan masih banyak lagi. Semuanya harus tepat sasaran dan harus membawa dampak yang positif untuk semua kalangan pemuda, karena para pemudalah yang nantinya akan menjadi pemikul beban semua urusan bangsa dan negaranya. Tentu itu dimulai dari penerapan pendidikan yang baik agar para pemuda memiliki kualitas dan kuantitas sesuai dengan apa yang diharapkan.
          Pemuda bukan hanya sekedar lapisan sosial dalam masyarakat yang memainkan peran penting dalam perubahan sosial. Tetapi, jauh dari itu, pemuda merupakan konsep yang menerobos definisi pelapisan sosial tersebut, terutama terkait dengan konsepsi tentang nilai-nilai. Pemuda sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih tapatnya aspirasi generasi tua. Sehingga sering muncul persoalan-persoalan yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik berupa protes baik secara terbuka maupun terselubung.
          Dalam pola dasar pembinaan dan pengambangan generasi muda, generasi muda dipandang dari beberapa aspek yaitu sosialisasi psikologi, sosialisasi budaya, sosialisasi ekonomi, sosialisasi politik, perguruan dan pendidikan dan peran masyarakat sekitar.
          Memang caranya tidak semudah dengan apa yang telah disampaikan, namun bila ditangani dengan serius, dengan penuh hati-hati dan kesabaran, insya Allah pasti dapat melahirkan kalangan pemuda yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Caranya pun beraneka ragam dan tidak bisa bertumpu hanya dengan ke salah satu cara saja, karena itu sangat sulit mengingat kondisi setiap pemuda dan kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam proses perkembangannya. Untuk itu, diperlukan cara-cara yang tepat, jitu dan efektif agar semuanya dapat diterapkan dan dijalankan dengan baik.
          Namun bila dilihat dari realita yang ada, perkembangan remaja saat ini memang sangat jauh dari apa yang diharapkan. Perkembangan dan pergaulan yang arahnya negatif cenderung lebih mendominasi dibandingkan dengan perkembangan yang bersifat positif. Masalah yang sering terjadi di kalangan pemuda antara lain kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan seks bebas yang dapat menimbulkan HIV. Hal tersebut malah bisa disebut sebagai masalah yang lumrah atau masalah yang sudah sering terjadi. Bila terus berkembang dan senakin marak, maka para pemuda akan semakin sulit untuk dibawa dan diarahkan agar menjadi pemuda yang diharapkan sebelumnya.
          Akan tetapi, ada pula sebagian golongan pemuda yang mengerti akan pentingnya pertumbuhan dari generasi mereka sehingga mereka memanfaatkan masa muda mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. Mulai dari kegiatan karang taruna, siskamling bergantian, belajar kelompok bersama, melakukan observasi dan percobaan dalam bidang IPTEK, mengikuti kegiatan olahraga-olahraga yang lebih bermanfaat untuk penyegaran dan pemulihan kondisi fisik maupun pikiran, mengikuti kejuaraan atau perlombaan dalam bidang akademik maupun non-akademik dan tentunya masih banyak lagi. Tentu saja hal-hal tersebut jauh lebih baik dan membanggakan karena dapat menghasilkan prestasi, menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi dan dapat diakui oleh orang banyak.
          Baik positif atau negatif itu semua memang dimulai dari kesadaran diri, namun tidak ada salahnya mencoba untuk merubah kepribadian merka yang awalnya negatif agar dapat berubah menjadi positif dan yang awalnya telah positif dapat dkembangkan lagi agar dapat menghasilkan suatu generasi emas yang membanggakan. Sosialisasi dan komunikasi adalah cara yang paling awal dan cara yang paling tepat untuk merubah itu semua. Sosialisasi yang baik dan komunikasi yang terarah dapat membantu setidaknya untuk merubah cara bertindak dan pola pikir mereka agar mereka mendapat sesuatu pencerahan yang lebih baik. Caranya pun beragam ada yang secara perlahan-lahan atau ada yang instan tergantung dari kondisi dan situasi yang ada.
          Lingkungan juga sangat berpengaruh bagi perkembangan para pemuda saat ini. Bila pada awalnya lingkungan mereka adalah lingkungan yang dapat membawa perubahan yang menjerumuskan kearah negatif, maka lebih baik untuk ditinggalkan atau lebih baik diberantas. Karena sosialisasi, interaksi dan komunikasi tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sekitar mereka tinggal. Lingkungan yang sehat adalah tentu lingkungan yang dapat memberi dampak yang positif dan baik untuk sesamanya. Dimulai dari lingkungan keluarga karena keluarga berperan penting dalam pembentukan suatu individu, lalu lingkungan sekolah atau lingkungan lingkungan dimana pemuda memperoleh ilmu, lalu yang terakhir adalah lingkungan masyarakat sekaligus lingkungan yang membawa dampak yang sangat serius nantinya.
          Selain lingkungan, komunikasi adalah salah satu faktor penentu perkembangan pemuda saat ini. Melalui komunikasi yang mereka jalankan setiap hari dengan keluarganya, sesama teman sebayanya maupun dengan orang sekitarnya dapat menjadi patokan atau gambaran bagaimana para pemuda itu menjalin suatu komunikasi yang baik atau tidak. Bila komunikasi yang dijalankan terbiasa melalui komunikasi yang baik, maka para pelaku yang saling berkomunikasi dapat memperoleh informasi yang berguna, bermanfaat dan tentunya akan menambah wawasan bagi sesamanya. Namun apabila komunikasi yang dijalankan adalah komunikasi dengan orang-orang yang dianggap kurang baik, kurang pengetahuan atau wawasan atau bahkan dengan orang-orang yang kesehariannya biasa berbuat keburukan, maka yang ada dari komunikasi tersebut akan melahirkan hal-hal yang tidak baik pula. Oleh karena itu, berkomunikasilah dengan orang-orang yang bisa dibilang baik yang dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik.
          Lalu hal yang paling penting dalam pemebentukan suatu karakter pemuda yang baik adalah melalui sosialisasi. Proses sosialisasi adalah proses pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetiaan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih luas. Jadi, proses sosialisasi bila dilihat dari pengertiannya mengarah kearah yang lebih baik lagi atau positif, jangan samapi terjadi apabila proses sosialisasi tersebut malah melenceng dari pengertian awalnya yang justru mengarah kearah yang kurang baik atau bahkan tidak baik.
          Melalui proses sosialisasi para pemuda akan terarah untuk berfikir lebih baik dan lebih kritis dalam menghadapi suatu permasalahan yang ada dan dapat membentuk kebiasaan-kebiasaan yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. Oleh karena itu, proses sosialisasi dibentuk pada waktu yang paling tepat yaitu pada saat waktu muda. Karena perkembangan pola berfikir dan tingkah laku akan meningkat dan baik pada saat remaja. Dengan proses sosialisasi seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi menjadi manusia masyarakat dan beradab.
          Ada minimal tiga hal yang harus dilakukan agar tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini yakni, pertama kita harus saling berkomunikasi baik dalam keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan berjauhan (tempat tinggal). Dengan komunikasi yang teratur kita akan saling mengetahui kabar dan berita di antara kita. Sakit atau senang diantara kita dapat dengan cepat kita mengetahuinya.Kedua, sering bekerja sama menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Misalnya bergotong royang atau melakukan arisan. Kerja sama dapat saja dilakukan dalam kelompok kecil(minimal dua orang) atau pun dalam kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).Ketiga, dalam kehidupan atau pergaulan sesama kita, sikap tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang kita alami pantas kita minta tolong kepada orang lain atau teman. Begitu pula sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan memberi.
          Tujuan pokok dari sosialisasi adalah individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat, individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya, pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat, bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya, dapat bermanfaat dan berguna kelak saat ini atau pada saat masa yang akan datang.
          Namun realitanya hanya sedikit dari tujuan-tujuan tersebut yang dapat terealisasi sesuai rencana dan hanya melalui proses yang cukup panjanglah agar dapat merealisasikan dari tujuan-tujuan tersebut. Perkembangan teknologi dan pergaulan yang semakin kabur dari batas-batas norma yang ditetapkan mengakibatkan sosialisasi menjadi terhambat. Namun apabila hal-hal tadi dapat dijadikan menjadi sebuah upaya untuk menambah proses sosialisasi, maka pola-pola yang pada awalnya diterapkan dapat dijalankan dengan lebih baik lagi.
          Bila membahas tentang peranan pemuda, pemuda sangat berperan dalam menentukan kemajuan atau kemunduran bangsa, sebab para pemuda lah yang akan menjadi tulang punggung bangsa dan negaranya. Apabila pada awalnya pemuda tersebut di didik dengan baik, maka bangsa tersebut akan mendapatkan kemajuan yang sangat berarti. Tetapi apabila pemuda tersebut di didik dengan buruk, maka bangsa tersebut akan mendapatkan ujian dan efek yang buruk di kedepannya.
          Ada beberapa pendapat tentang pengertian proses sosialisasi. Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapatdalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
          Jadi pada intinya, sosialisasi sangat dibutuhkan untuk membentuk suatu generasi pemuda yang baik, yang akan membawa bangsanya menuju kepada tujuan yang diharapkan yaitu proses sosialisasi yang panjang an terarah. Panjang dalam arti dibutuhkan suatu proses yang sudah terencana dan dijalankan berdasarkan progamnya agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Pemuda dapat memilih proses sosialisasi yang baik atau yang buruk, namun bila dari awalnya dikenalkan dengan proses yang baik maka hal itu jauh lebih baik dan membanggakan.
          Proses sosialisasi pun tidak berjalan dengan instan, harus dibantu oleh komunikasi yang baik dan lingkungan yang mendukung agar proses sosialisasi dapat benar-benar berjalan. Diharapkan dengan berjalannya proses sosialisasi yang baik para pemuda dapat memecahkan berbagai permasalahan yang ada baik secara pribadi maupun global dan dapat membuat suatu perubahan yang lebih baik.




Sumber : http://pemuda-dan-sosialisasi.blogspot.com/2011/10/pemuda-dan-sosialisasi.html