BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 30 Desember 2012

Ilmu Sosial Dasar


Ilmu Sosial Dasar
Ilmu adalah sesuatu yang menjadi dasar dan pokok untuk menyelesaikan atau memecahkan sesuatu yang belum diketahui dasarnya atau memperbaiki yang telah ada agar menjadi lebih baik dan konkret. Ilmu bisa kita dapatkan dimana saja, kapan saja, baik di sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat, baik saat usia dini, usia remaja bahkan dewasa karena ilmu itu tidak mengenal tempat, ruang dan waktu. Salah satu ilmu yang wajib dipelajari atau setidaknya dipelajari adalah ilmu sosial dasar.
Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD) dimulai banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada system pendidikan di perguruan tinggi oleh sejumlah cendekiawan terutama sarjana pendidikan, social dan kebudayaan. Mereka menganggap system pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau colonial dan masih merupakan waisan system pendidikan pemerintahan Belanda, yaitu kelanjutan dari “politik balas budi” (etische politiek) yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, bertujuan menghasilkan tenege-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, pedagang, teknik, dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kekayaan Negara.
            Ilmu Sosial Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk social dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya. Istilah pengetahuan mempunyai pengertian yang menunjukkan adanya kelonggaran dalam batas dan kerangka berpikir dan penalaran, maka istilah ilmu pengetahuan telah dugunakan karena mencakup suatu pengertian berpikir dan penalaran yang mempunyai suatu kerangka pendekatan mengenai masalah-masalah yang menjadi sasaran perhatiannya.
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial. Ilmu sosial dasar bisa dibilang adalah salah satu ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas dan memiliki peran yang cukup berpengaruh. Itu semua bisa didapatkan dalam ilmu sosial dasar karena ilmu sosial dasar mencakup beberapa ilmu lainnya seperti yang telah disebutkan tadi.
Ilmu Sosial Dasar ternyata terkadang dihubungkan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial. Memang bila dilihat sekilas mungkin bisa dibayangkan kedua ilmu tersebut memiliki hubungan atau mungkin sama. Tetapi bila dicermati ternyata ilmu tersebut hanya sekadar memiliki persamaan, namun juga memiliki perbedaan. Tetap kedua ilmu tersebut berbeda dan tidak bia disamakan secara langsung. Beberapa persamaannya antara lain merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran, bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri karena ilmu keduanya masih bersangkutan dengan ilmu lain, keduanya mempunyei materi-materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Walaupun memiliki beberapa persamaan, kedua ilmu tersebut juga tentunya beberapa perbedaan yang sangat jelas, diantaranya adalah ilmu sosial dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan, Ilmu sosial dasar merupakan salah satu mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu penegetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan), Ilmu sosial dasar diarahkan pada pembentukkan sikap dan kepribadian , sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan pada pembentukkan penegetahuan dan keterampilan intelektual.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial lainnya seperti ilmu sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dan lain-lain.
Ilmu Sosial Dasar memiliki bebrapoa tujuan yang patut untuk diketahui, beberapa diantaranya adalah memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat, peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya, menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya. secara kritis-interdisipliner dan yang terakhir adalah memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Masalah-masalah sosial yang timbul didalam masyarakat bisasnya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang berkaitan. Misalnya masalah Individu, keluarga, dan masyarakat, masalah pemuda dan sosialisasi, masalah hubungan antara warga Negara dan Negara, masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat, masalah masyrakat perkotaan dan perdesaan, masalah pertentangan-pertentangan sosial dan intgrasi, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan masih banyak lagi. Namun itu adalah permasalahan yang sering muncul dan dapat berakibat timbulnya perpecahan antarmanusia. Itu memang wajar karena setiap orang memiliki sifat an kepribadian yang berbeda-beda, namun itu semua bisa dihindari dengan memunculkan sikap tenggang rasa, toleransi dan tentunya perdamaian.
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyrakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan kita sadari bahwa di dalam masyrakat selalu terdapat, persamaaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individualatau kelompok atau golongan, persamaan dan perbedaan kepentingan.
Ilmu Sosial Dasar memberikan manfaat bagi pelajar khususnya mahasiswa karena Ilmu Sosial Dasar memperkenalkan suatu ruang lingkup kepada mahasiswa tentang apa saja yang telah terjadi di lingkungan masyarakat, seperti permasalahan sampai penyelesaian atau jalan keluar dari suatu permasalahan. Obejek yang ada pun sangat luas jadi memungkinkan setiap pelajar untuk dapat mengerti dan menelaah ilmu tersebut lebih jauh dan lebih dalam.
Ilmu Sosial Dasar tentunya memiliki ruang lingkup tersendiri. Adapun ruang lingkup materi Ilmu Sosial Dasar adalah kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah sosial tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu sosial. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.  Konsep-konsep sscial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan sosial.
Dari mulai permasalahan antara individu dengan individu, seperti ejek-mengejek, acuh tak acuh, perdebatan, pertengkaran kecil dan sebagainya itu semua ada penyelesaiannya. Itu bisa dianggap merupakan sebuah masalah yang sederhana namun bila didalami dapat mengakibatkan permasalahan yang fatal atau berujung besar.
Selain permasalahan individu, ada pula permasalahan yang ruang lingkupnya sedikit lebih besar. Contohnya permasalahan dalam keluarga. Permasalahan yang tibul dalam keluarga bisa dapat bersumber dari faktor internal maupun faktor eksternal. Permasalahannya hampir sama seperti permasalahan dalam individu, namun lebih banyak lagi dan bisa lebih rumit. Faktor internal seperti pertengkaran dalam keluarga, ketidakharmonisan, kurangnya interaksi antar sesama anggota keluarga dan lain-lain. Lalu faktor eksternal dapat berupa perselisihan dengan keluarga lain, tidak adanya kerjasama atau interkasi dengan keluarga lain dan sebagainya.
Lalu yang ketiga adalah permasalahan yang bisa berakibat berkepanjangan dan lebih kompleks. Yaitu permasalahan dalam masyarakat. Masalah-masalah yang timbul pun beraneka ragam, dan berdampak yang beragam pula. Namun bila sudah menyangkut lingkungan masyarakat, biasanya permasalahan yang telah terjadi sulit untuk diselesaikan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Perlu kerjasama dan pengertianlah yang paling penting untuk menyelesaikannya.
Untuk itu Ilmu Sosial Dasar perlu dipelajari karena masih menyangkut permasalahan-permasalahan yang disebutkan tadi. Namun untuk menyelesaikannya dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang lain, dibutuhkan suatu data yang bersifat fakta, butuh teori dan konsep yang tepat karena hal-hal tersebut tidak bisa diselesaikan secara spontan dan perlu pemikiran yang lebih luas. Oleh karena itu, pelajaran ilmu sosial dasar diperkenalkan dalam dunia perkuliahan bukan dunia sekolah yang alasannya karena dunia perkuliahan sudah memenuhi kriteria dan biasanya telah memiliki pemikiran yang lebih luas atau kompleks.
Mulai dari data, data harus berupa bersifat fakta, namun jika sebuah opini yang baik atau sekiranya bagus dan baik, maka opini tersebut juga bisa dipakai. Data yang bersifat fakta lebih diperlukan karena fakta merupakan suatu hal atau informasi yang sudah terjadi dan bersifat akurat. Maka dari itu, data yang bersifat fakta dipelajari dalam Ilmu Sosial Dasar agar memiliki suatu kepastian dalam pemecahan suatu permasalahan atau konflik yang terkadang dibutuhkan pula suatu opini baru untuk memberikan tambahan, namun opini tersebut setidaknya harus besifat akurat pula.
Selain data yang bersifat fakta, suatu teori juga diperlukan. Teori yang dipakai harus sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi. Teori yang dipakai pun harus tepat, sesuai dan tentunya akurat pula. Teori yang dipakai tidak harus diambil dari seorang pencetus yang ternama atau terkenal, karena yang terpenting adalah teorinya. Banyak teori-teori yang dikeluarkan oleh berbagai ilmuan, namun banyak pula yang tidak sesuai dengan keadaan aslinya atau faktanya. Oleh karena itu, selektiflah dalam pemilihan teori agar tidak melenceng dari permasalahan yang akan diselesaikan dan bukan untuk memperbesar masalah.
Lalu yang terakhir adalah konsep. Diperlukan sebuah konsep dalam penyelesaian masalah atau konflik agar sesuai dengan yang diharapkan. Konsep yang dibutuhkan harus benar-benar tepat, memiliki dasar yang jelas, terbentuk dari gagasan atau telah disusun dengan baik sebelumnya. Bila tidak memiliki konsep, maka permasalahan apapun sangat sulit untuk diteliti, dipelajari apalagi untuk dipecahkan.
Oleh karena itu, ketiga hal tersebut mutlak harus ada karena telah menjadi dasar. Tanpa fakta, teori maupun konsep, tidak ada sumber yang pasti karena ketiga hal tersebut dapat bersumber dari berbagai bidang ilmu pengetahuan dan dapat bersumber dari manapun. Namun tetap harus ada penyesuaian, perencanaan dan pemilihan yang selektif agar tidak mudah terpengaruh atau setidaknya memiliki panduan yang memiliki sumber yang pasti.


Sumber :  http://tyomulyawan.wordpress.com/pengertian-dan-tujuan-ilmu-sosial-dasar/
    http://farispilararijati.blogspot.com/2012/10/ilmu-sosial-dasar.html

0 komentar: